Apiku
Pulanglah, sebelum malam melolong mencari bayanganmu
Kalau mau, beristirahatlah di pondok sepi yang
selalu mengayomi kegaliban hari
Atau berjalanlah dengan langkah tertunduk, serta
jagalah api buatanku
agar tak ditiup angin iseng bikinan semesta
Karena apiku bukanlah api biasa, apiku bisa
menyalakan apimu yang hampir mati disana
Jika terlampau gelap, senggolah lentera yang
tertidur dengan apiku
Tak apa bila apiku mengecil, asal sekelilingmu tak
seram lagi
Ngomong-ngomong sudahkah kau sampai ke rumahmu yang
sepi ?
Kalau sudah, lambaikanlah tanganmu ke luar jendela,
biarkan menyelinap ke rumahku memberi isyarat
pengejawantahan kalbu
Hari tak kunjung fajar, sepertinya mentari malas dan
tidur pada setengah hari ini
Berteriaklah, bangunkan hari ini dengan apiku
Sundutlah lazuardi di sana,
biarkan asapnya menyesakkan mentari yang kerjanya
tidur saja
Benar saja, apiku membuat mentari kelabakan dan
bersinar pada ilalang yang merindu siang
Sudah berbulan-bulan apiku menyertai kamu
Menyemai apimu yang sekarat, menjadi kawula napasmu
Ataukah apiku sudah bersatu dengan apimu?
Kulihat apiku bukanlah apiku,
karena apiku sudah
dimakan apimu
10-9-2016
Komentar
Posting Komentar