Dulu

Dulu

08:11pm, Kam 09-04-2015
Dulu, kita sering berbincang dalam hari Mata dengan mata, hati dengan hati
Aku mulai terjebak dalam keelokanmu Amboi, nikmatnya candu ini, sampai hampir mati rasanya
Aku berbagi kisah dengan jalanan yang ramai Bak siang yang selalu bertitah kepada malam
Siapalah aku? Aku adalah tetesan hujan yang terbuang Hilang bersama angin, terbakar dalam mentari
Aku hanya bisa bicara denganmu, menyukaimu, namun tak bisa mencintaimu Aku hanya pelacur cinta yang janinnya mesti mati, rahimnya mesti diaborsi
Kasihku tak'kan sampai, hanya melambai di ujung rindu Tanganku takkan mampu menggamit lembutnya jemarimu, karena kau kini telah entah dimana
Mungkin kau tak lagi ingat, namun aku masih tak bisa melupakanmu Mungkin kau takkan bisa bersamaku, karena kau tak lagi disisi

Komentar

Postingan Populer