Kisahku

05:42pm, Jum 22-08-2014

                                                   Kisahku

Wahai sobat, dengarlah kisahku ini.
Kali ini, kucoba kususun sepucuk kisah ini padamu.
Kisah perjuangan pemuda yang mengejar asa.
Tanpa lelah, walaupun aral melintang.


Jangan sekali-kali kita melupakan sejarah!
Kau harus tahu!, kala itu sang dwi warna menjadi saksi ikrar suci. Saksi dari tiap tetesan darah merah para kusuma bangsa.
Saksi dari putihnya pengorbanan jiwa untuk kita.
Lalu apa balasan kita? Apa?


Ingatlah, tiap tarikan napasmu ada karena pengorbanan masa lalu.
Tiap kesenanganmu ada karena derita mereka.
Tiap tawamu ada karena tangis mereka.
Ya benar, mereka yang kini telah menyatu dalam pelukan ibu pertiwi.


Kini saatnya kita berjuang.
Bukan dengan senjata, namun dengan pena.
Janganlah kau lengah dengan rintangan yang menjebak.
Janganlah kau jatuh dalam tipu daya, atau kau akan berakhir seperti mereka.

Dapatkah kau lihat mereka wahai sobat?
Semangat mereka kering, sekering tubuh ringkih mereka.
Kau lihat itu, mereka terjebak kenikmatan sesat.
Rusaklah semangat, jiwa, serta raga mereka.

Jalan ini semakin terjal terasa.
Semakin tegak menantang kerasnya kehidupan.
Tapi tekadku jauh lebih keras!
Akan kugapai bintang diatas sana.
Biarpun peluh menetes membanjiri langkahku.
Biarpun harus ada deraian air mata yang menetes.
Ku tak peduli, yang penting ku bisa meraihnya.

Bintang-bintang di langit masih berserakan, menunggu untuk digapai.
Tunggu apa lagi, melompatlah lebih tinggi.
Raihlah bintang itu, tangkaplah dengan daya dan asamu.
Ambillah, karena itu milikmu sekarang.

Namun, akupun tak ingin menang sendiri.
Kan ku terangi dunia dengan bintangku.
Biar tiada lagi yang tersesat.
Biar tiada lagi tipu daya bersembunyi dibalik kegelapan.

Email Krusithalia@gmail.com

Komentar

Postingan Populer