Secarik Pesan Buat Manisku

Secarik Pesan Buat Manisku
4:48pm, Rb 11-02-2015


Manisku, aku bersyukur Tuhan masih memberikan kebebasan ini padaku, karena aku masih bisa menghirup udara lembap sisa hujan tadi pagi.
Tanganku mulai gatal untuk kembali menari, telanjang melukiskan tetesan harap ke dalam selembar kertas yang masih perawan.
Aku mulai gusar dengan semua kenyataan ini,
Gusar dengan semua permainan kehidupan yang memuakkan.



Manisku, kutahu hidup tak semulus jalur kereta di dekat rumahku.
Karena harus ada hitam, agar putih dapat terlihat jelas.
Kuyakin, pasti ada sandiwara yang apik dari sang Dalang kehidupan.
Karena hidup adalah dramaturgi, dan kita adalah aktor dan aktris yang sebenarnya disini.



Manisku, kita jarang berjumpa di alam nyata.
Hanya rasa percaya yang menjembatani kita disini.
Tanpa itu,semua hanyalah kosong tanpa makna.
Dan kita hanya membunuh waktu dengan hal yang tak jelas



Manisku, aku (kembali) ingin kau percaya, bahwa aku ingin memilikimu.
(Aku juga kembali) ingin membuatmu bermimpi tentang kita.
Tentang masa depan yang masih tertutup kabut waktu, sampai kita sendiri yang menyibaknya dengan gamblang.
Karena hidup adalah arus yang deras, dan kita harus memilih diantara hanyut atau berjuang melawannya.



Manisku, maafkan aku yang terlalu banyak berkata manis padamu.
Sebenarnya aku hanya ingin kau percaya,hanya itu.
Karena aku mencintaimu,manisku.

Komentar

Postingan Populer