Maafkan
Maafkan
Maafkan aku kekasihku, aku masih mendekap erat bayanganmu
dan aku
masih tak bisa mengeja kata benci yang sumir bila diucapkan
Karena
aku masih menyayangimu ,sebagaimana tetesan hujan yang membasahi genting
rumahmu
Lalu
kering bersama debu dan hilang
Sebelum sinar mendekat menuju halamanmu yang sepi
Kiranya kita mesti tetap menggamit tangan-tangan kita yang
melemah
Karena ketika semua menjadi terang, semua akan sia-sia
Tangan,karsa dan tubuh kita akan menghilang dalam mentari
yang purba
Kita akan berpisah, mati, dan tak lagi berjiwa
Komentar
Posting Komentar