Kata Hati
05:45pm, Kam 02-10-2014
Kata Hati
Sembilu menyayat langit sore, menurunkan hujan di depan rumahku.
Hujan rinai ini mengungkapkan sesuatu yang beda dari biasanya.
Perlahan kucoba menyingkap pesan darinya.
Namun mustahil, isyaratnya tak dapat kutangkap dengan sederhananya akalku.
Jujur, sebenarnya kuingin ungkapkan rasa ini.
Namun aku tak memiliki apa-apa untuk membuktikan cintaku padamu.
Hanya segenggam rindu dan sejumput perih yang bebas kubawa pulang, lari dari kenyataan yang menghiba.
Pasti tak mungkin cukup untuk membuatmu percaya, wahai kasihku
Hari ini penaku kembali menari dalam selembar kertas kosong putih.
Bergerak dengan isyarat dari sang empunya diri.
Ketahuilah, sajak yang kutulis ini adalah masa depan yang tertunda.
Sebab kata-kata yang kurangkai bukanlah semu belaka, namun kan kubuat itu nyata
Kata Hati
Sembilu menyayat langit sore, menurunkan hujan di depan rumahku.
Hujan rinai ini mengungkapkan sesuatu yang beda dari biasanya.
Perlahan kucoba menyingkap pesan darinya.
Namun mustahil, isyaratnya tak dapat kutangkap dengan sederhananya akalku.
Jujur, sebenarnya kuingin ungkapkan rasa ini.
Namun aku tak memiliki apa-apa untuk membuktikan cintaku padamu.
Hanya segenggam rindu dan sejumput perih yang bebas kubawa pulang, lari dari kenyataan yang menghiba.
Pasti tak mungkin cukup untuk membuatmu percaya, wahai kasihku
Hari ini penaku kembali menari dalam selembar kertas kosong putih.
Bergerak dengan isyarat dari sang empunya diri.
Ketahuilah, sajak yang kutulis ini adalah masa depan yang tertunda.
Sebab kata-kata yang kurangkai bukanlah semu belaka, namun kan kubuat itu nyata
Komentar
Posting Komentar