Diorama di Ujung Pintu

Diorama di Ujung Pintu



Jangan batasi aku!;  Katamu gambarku tak sejelas angin merindu

Pepat sepejal tanah yang kau ludahi dengan perasaan najis,

tak seindah bulan tempatmu mengadu

Lalu kau kembali mengepakkan sayapmu seraya beradu dengan pintu,

Tapi ‘ku cegah kau dan menyalak “ bukankah kau yang kemarin menyuruhku ! “

Kertas putih memang tak lagi murni, tapi nikmatilah aliran warna yang menghujam matamu

Terlukis wajahmu yang ragu, menyeringai tapi terlampau kaku


Komentar

Postingan Populer